Selasa, 27 Maret 2012

BERFIKIR POSITIF


BERFIKIR POSITIF
dr. ARIS EKOSULISTIYONO

Dalam bahasa agama, berfikir positif bisa disamakan dengan husnuzhan atau berbaik sangka. Husnuzhan terbagi menjadi dua yaitu : kepada Allah dan kepada makhluk. Dan pengertian berfikir positif lebih didominasi oleh wacana agar kita berbaik sangka kepada Allah. Artinya apapun yang menimpa kita baik itu suka maupun duka, sedih maupun gembira, harus kita lihat dari sisi positifnya.

             Berfikir positif bagi seorang muslim sangat penting. Allah berfirman dalam hadits qudsi : Aku menurut persangkaan hamba-ku kapada-Ku, maka silakan ia menyangka Aku semauanya.
            Hadist tersebut mengisyaraatkan kepada kita bahwa Allah mengikuti pikiran kita. Maka dia mempersilahkan kita untuk menyangka tentang Dia. Jika kita menyangka Dia baik, maka Dia akan memberikan yang terbaik untuk kita.Dan jika kita berfikir negatif atau menyangka Dia buruk, maka apa yang kita sangkapun akan diberikan kepada kita.
            Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa memiliki persangkaan yang baik kepada Allah. Apapun yang terjadi, tidak mungkin Allah zalim dan semena-mena kepada hamba-hamba-Nya.
            Berfikir positif memiliki keutamaan yang besar bagi karir seseorang. Coba bayangkan jika seseorang selalu berfikir negatif kepada Allah. Ia tidak akan melakukan suatu aktifitas yang berguna. Ketika ada penerimaan CPNS ia tidak mendaftar, dengan alasan cuma satu “meskipun capek daftar, yang diterima hanya mereka yang pakai uang pelicin”. Akhirnya ia tidak ikut mendaftar dan tentunya tidak mungkin menjadi PNS. Dengan demikian ia sendiri yang menutup pintu kesuksesan untuk dirinya.
            Seseorang yang berfikir negatif jika diajak untuk berbisnis, maka ia akan memiliki dugaan negatif terlebih dahulu.”ah zaman sekarang ini perusahan banyak yang bangkrut, nanti kalau kita bisnis, sudah keluar modal malah uang habis dan modal tidak kembali.Akhirnya ia tidak juga berusaha. Dengan begitu ia juga telah menghambat karirnya sendiri.
Ada sebuah cerita imajinasi saya untuk merubah cara berfikir kita kepada Allah : zaman dahulu ada seorang perdana menteri yang selalu berfikir positif. Peristiwa apapun yang terjadi ia tidak pernah mengeluh karena ia yakin pasti ada hikmah dibalik itu. Ia juga tidak pernah marah. Dan jika ada orang meminta pendapat kepadanya ia akan mengatakan “oh bagus itu!”.
Suatu ketika perdana menteri menyertai raja untuk berburu. Meskipun lumayan jauh namun tidak ada satu binatangpun buruan pun yang tertangkap.Karena merasa lapar maka raja pun makan sebuah apel yang ada di hutan untuk dimakan.
Ternyata buah yang diambil raja amat keras hingga gigi raja tanggal. Raja merasa kaget. Kini ia menjadi ompong. Ah, alangkah malunya ia. Denga gigi yang ompong itu tentu ia terlihat jelek, apalagi kalau tertawa terbahak-bahak. “aduh perdana menteri, bagaimana ini aku sekarang menjadi ompong dan jelek seperti ini”.
“Bagus kalau begitu, Baginda”, kata perdana menteri.
Mendengar jawaban itu raja murka. Tidak disangka perdana menteri kepercayaannnya ternyata senang melihat ia menjadi ompong.”pengawal! tangkap perdana menteri dan masukkan kedalam sumur!” kata raja.
Para pengawalpun menangkap perdana menteri. Anehnya perdana menteri itu tidak melakukan perlawanan sedikitpun. Ia juga tidak beragumentasi mengapa mengatakan “bagus” ketika raja mengadukan perihal giginya yang menjadi ompong. Ia menerima begitu saja dimasukkan ke dalam sumur mati yang ada di hutan itu.
Raja pun melanjutkan perjalanan tanpa ditemani oleh perdana menteri. Beberapa saat kemudian mereka diserang oleh penduduk hutan disitu. Peperangan pun terjadi dan para pengawal raja dapat dikalahkan. Merek semua ditawan.
Ternyata yang menangkap raja dan para pengawal adalah manusia –manusia kanibal. Setiap hari mereka mengambil satu pengawal untuk dimasak dan  kemudian di makan. Satu demi satu pengawal diambil hingga habis. Kini tinggal raja sendirian. Mereka tertawa-tawa, “ah tentu orang ini sangat lezat, tubuhnya gemuk”, kata salah seorang diantara mereka. Yang lainpun tertawa terbahak-bahak. Raja sangat ketakutan sampai menangis. Dan karena menangis itu terlihatlah giginya yang ompong. Seluruh manusia kanibal itu terkejut. Meereka menjadi ketakutan, “ah kalau giginya tanggal begini bisa membawa sial untuk kita”, kata salah satu diantara mereka.
“ya, buang saja daripada kita mendapat bencana karena memakan orang ompong”.
Lalu merekapun melepas raja. Raja berlari ketakutan. Dalam hati ia merasa “benar juga kata perdana menteri. Coba kalau aku tidak ompong, pasti aku sudah dijadikan santapan manusia-manusia kanibal itu”.
Akhirnya ia pergi menuju sumur tempat perdana menteri dikurung. Sampai disana ia berusaha menyelamatkan perdana menteri. Ia mencari alat agar perdana menteri bisa naik. Setelah perdana menteri samapai diatas, raja menangis dan memintaa maaf kepadanya. Ia mengaku telah bersalah dan berdosa kepada perdana menteri. Perdana menteri sendiri tidak mengetahui mengapa raja menangis.
Raja akhirnya bercerita tentang pengalamannya bersama para pengawalnya. Berkali-kali ia meminta maaf kepada perdana menteri atas kesalahannya memasukkan ke dalam sumur. Ia tidak tahu bahwa ternyata ada bagusnya giginya tanggal hingga menjadi ompong. Perdana menteri hanya tersenyum, ia merasa tidak di zalimi oleh raja, bahkan ia berkata “ bagus, kemarin baginda memasukkan saya ke dalam sumur ini. Coba kalau tidak, tentu saya sudah dimakan bersama para pengawal yang lain”.
Dahsyat! Ternyata positif thinking perdana menteri tidak salah. Seandainya kita berfikir positif niscaya kita akan menjadi orang yang sabar dan ikhlas. Coba anda renungkan, jika suatu ketika anda sedang terburu-buru dan ingin cepat sampai tetapi jalanan macet. Apa yang anda lakukan? Menggerutu dan mengomel, itulah yang biasa dilakukan. Tetapi pernahkah anda berfikir bahwa dengan jalan macet itu justru anda diselamatkan oleh Allah SWT. Karena didepan anda akan ada kecelakaan besar bila jalan ini lancer karena kita tidak berhati-hati. Karena itu berfikirlah positif kepada Allah. Apapun yang diberikan oleh Allah pada saat ini baik senang maupun sedih, itu adalah yang terbaik buat kita semua. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar